LC9gBUg7QN0V3hwrLd8lmNtvyApY7ArMY1rVEPEw

Cerita Tetesan Air Melubangi Batu, Tentang Ketekunan Berbuah Keberhasilan

Cerita Tetesan Air Melubangi Batu, Tentang Ketekunan Berbuah Keberhasilan

Seorang murid merasa bahwa dirinya bodoh. Ia sudah belajar dengan keras. Namun, ia tidak mampu mengungguli kawan-kawannya dalam berbagai bidang pelajaran. Ia merasa sedikit putus asa.

Suatu ketika, ia meminta nasihat kepada Sang Guru mengenai bagaimana cara agar ia bisa memperoleh hasil yang maksimal dalam belajar.

Sang Guru tersenyum mendengarkan pertanyaan dari muridnya. Ia lalu mengajak sang murid ke sudut rumah dari sebelah luar. Di situ, terdapat sebuah batu besar yang keras.

Sang Guru berkata, “Anakku, lihatlah batu itu, bagaimana bentuknya?”

Sang murid menjawab, “Batu itu keras. Di bagian atas, ada sedikit cekung.”

Sang Guru bertanya kembali, “Hmm, pengamatan yang bagus. Menurutmu, mengapa batu itu bisa cekung?”

Sang murid mengemukakan pendapatnya, “Saya sering melihat saat hujan datang, air akan menetes ke batu itu dari atas genting. Air dari genting membuat bagian itu menerima air lebih banyak daripada tempat lainnya. Tempat jatuhnya air itulah yang berbentuk cekung.”

Sang Guru merasa bersemangat dengan jawaban sang murid, dan berkata, “Ah engkau kiranya sudah tahu jawabannya. Jadi renungkanlah hal itu baik-baik, lalu ambillah hikmahnya dari peristiwa tersebut.”

Sang murid menjawab kembali, “Saya tidak mengerti artinya, Guru. Itu adalah sesuatu yang terjadi dan aku tahu hanya karena aku sering melihatnya.”

Sang Guru menjawab,”Air yang menetes pada satu titik akan melubangi batu jika tetesan terjadi berulang-ulang. Intinya adalah pada pengulangan-pengulangan yang engkau lakukan."

"Bagaimana bila air menetes sekali?" tanya sang Guru. "Batu itu tidak cekung bukan? Karena itu, pengulangan dalam belajar diperlukan."

Sang Guru melanjutkan, "Demikian pula dengan suatu keahlian tertentu, pengulangan akan membuat seseorang lebih mahir. Seorang penggubah puisi akan mahir setelah ia membaca dan menyusun ratusan atau bahkan ribuan puisi."

"Engkau lihat lukisan pohon koleksiku, engkau tahu berapa lama melukisnya? Tidak sampai sehari. Tetapi yang patut engkau tahu, pelukisnya telah mengerjakan banyak lukisan sebelum ia melukis lukisan pohon itu," lanjut sang Guru.

Sang murid bertanya kembali, “Adakah cara agar belajar bisa memperoleh hasil yang lebih baik?”

Sang Guru tersenyum dan menjawab, "Jika air sejumlah satu tong besar diguyurkan sekaligus pada batu itu, apakah batu itu akan cekung? Bagaimana jika air sejumlah sama menetes ke tempat yang sama secara konstan?"

"Yang akan membuat batu itu cekung adalah yang kedua. Sedikit demi sedikit, tetapi teratur. Itulah yang paling tepat bagi dirimu," lanjut sang guru.

Sang Guru menambahkan, "Selain itu, air yang menetes perlahan dan air yang menetes dengan tekanan deras akan menghasilkan kondisi berbeda. Yang terakhir akan membuat batu lebih cepat cekung."

"Lakukan percepatan dalam belajarmu dengan melakukan perbaikan terhadap cara belajarmu. Carilah teknik belajar yang baik dan belajarlah bersama temanmu yang pandai."

"Carilah suasana yang mendukung belajarmu. Perluaslah wawasanmu sesuai bidang yang engkau pelajari untuk membuka cakrawala berpikirmu.”

Sang Guru melanjutkan, "Yang terakhir, ingatlah bahwa untuk membuat batu berlubang, air itu memerlukan waktu yang lama. Demikian pula dengan proses belajarmu tidaklah bisa instan. Engkau butuh waktu."

"Sabarlah dalam belajar. Biarkan hasil-hasil terbaik muncul dari proses belajarmu."

"Barangkali saat ini engkau tak mampu mengungguli teman-temanmu. Tetapi ingatlah, suatu saat ilmumu bisa lebih banyak dan bermanfaat daripada mereka, selama engkau mau konsisten dengan usahamu."

"Lihatlah biografi orang-orang terkenal, seperti Thomas Alva Edison atau Albert Einstein," tutur Sang Guru. "Bukankah mereka dulunya dianggap kurang cerdas dan kalah dibandingkan teman-temannya?"

"Sekarang nama mereka lebih terkenal daripada banyak orang yang mengunggulinya saat di sekolah. Ya, ketekunan mereka dalam belajar telah menuntun mereka menjadi orang-orang yang cerdas dan berhasil dalam kehidupan."


Ditulis oleh Wifqi (www.wifqimedia.com)

Posting Komentar