Kisah Nasruddin Kehilangan Cincin adalah sebuah anekdot yang tampak konyol tetapi relevan dengan kehidupan sehari-hari, terutama berkaitan dengan cara seseorang dalam menyikapi permasalahan.
Demikian kisahnya.
Kisah Nasruddin Kehilangan Cincin
Suatu kali seorang tokoh bernama Nasruddin kehilangan sebuah cincin di sebuah daerah penuh bebatuan. Ia pun mencari-cari di seluruh tempat. Seorang teman yang melihat apa yang dilakukan Nasruddin merasa iba dan memutuskan untuk turut mencari cincin tersebut.
Setelah beberapa lama mencari, sang teman merasa lelah dan kemudian bertanya kepada Nasruddin kira-kira dimana Nasruddin menjatuhkan cincinnya.
Nasruddin menjawab sambil menunjuk ke arah gua yang tidak jauh dari tempatnya berdiri, "Di gua itu, ketika aku mengejar seekor kelinci."
Mendengar jawaban Nasruddin, sang teman merasa kesal dan bertanya mengapa Nasruddin mencari cincin di luar gua, padahal cincin itu jatuh di dalam gua.
Nasruddin menjawab, "Bagaimana aku bisa menemukan cincin itu jika di dalam gua sangat gelap. Di luar sini terang benderang, dengan bantuan sinar matahari, aku akan lebih mudah untuk menemukan cincinku."
Pelajaran Dari Kisah Nasruddin Kehilangan Cincin
Demikianlah kisah Nasruddin yang kehilangan cincinnya. Dari kisah tersebut, ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik.
Pertama, ketika Nasruddin kehilangan cincin di gua, seharusnya dia mencari di dalam gua.
Solusi permasalahan itu ada di dalam gua, bukan di tempat lainnya. Jika ia mencari di luar gua, sampai esok hari pun tidak bakal ketemu, karena di situ bukan tempat cincinnya jatuh.
Demikian juga permasalahan kita, jika kita mencoba menyelesaikan bukan pada tempat yang seharusnya, maka permasalahan itu sulit untuk mendapatkan solusi.
Kedua, karena gua itu gelap, Nasruddin tidak mau mencarinya di sana karena lebih mudah bagi mata untuk mencari sesuatu di tempat yang terang.
Demikian pula dengan kita, sering karena masalah yang kita miliki terasa gelap dan rumit, bahkan terasa menyakitkan, kita tidak mencoba menyelesaikannya seperti seharusnya.
Lalu kita mengalihkan usaha kita dengan melakukan hal-hal lain yang lebih mudah dan tidak terasa sulit.
Namun, apakah itu ada gunanya?
Ketiga, karena gua gelap, Nasruddin sebenarnya bisa memakai sebuah lampu atau lilin sebagai penerang untuk memudahkannya mencari cincin di dalam gua.
Demikian juga dalam kehidupan kita, ketika kita hendak menangani permasalahan yang terasa gelap, maka kita memerlukan penerang yang bisa memudahkan untuk menyinari permasalahan kita.
Penerang ini bisa berupa banyak hal: cara berpikir tertentu, pendekatan berbeda, atau petunjuk dan bantuan dari orang lain.
Gunakanlah cara berpikir yang kreatif dengan tetap berfokus kepada permasalahan. Gunakanlah teknik yang berbeda, atau pendekatan berbeda.
Suatu permasalahan kadang kala tidak bisa diselesaikan dengan kondisi sebagaimana saat permasalahan itu terjadi, tetapi menuntut kita untuk lebih dari itu, baik cara berpikir kita, sikap kita, atau pendekatan kita.
Bisa pula kita minta nasihat dari pihak lain yang berkompeten bila dirasa permasalahan itu tidak bisa kita selesaikan sendiri.
Keempat, apakah benar bahwa jatuhnya cincin Nasruddin adalah di dalam gua? Nasruddin bisa jadi mengejar kelinci ke dalam gua. Akan tetapi, pastikah ia kehilangan cincinnya itu di gua? Barangkali sebelum masuk gua ia sudah kehilangan cincinnya tetapi baru sadar bahwa ia tidak memakai cincin setelah di luar gua.
Mengetahui letak dimana cincin tersebut jatuh, merupakan salah satu kunci yang memudahkan Nasruddin untuk menemukan kembali cincin tersebut.
Demikian juga dengan diri kita, mengetahui di mana letak sebenarnya permasalahan merupakan kunci utama yang memudahkan kita menemukan solusi atas permasalahan yang kita miliki.
Kelima, berdoalah dan mintalah petunjuk kepada Tuhan saat kita telah melakukan yang terbaik. Mohonlah agar Tuhan menuntun kita pada penyelesaian yang tepat, atau dalam kasus Nasruddin agar cincin tersebut dapat ditemukan.
Bisa jadi Nasruddin benar-benar kehilangan cincinnya di dalam gua, telah semaksimal mungkin mencari cincin tersebut dalam gua, telah membawa penerangan yang cukup, namun cincin itu tidak ketemu karena letak jatuhnya pada tempat yang tidak diperkirakan.
Demikian pula dengan kita, bisa jadi kita sudah tahu permasalahan kita, sudah mencari bantuan kepada pihak yang profesional, sudah menggunakan berbagai cara yang memungkinkan, tetapi permasalahan tersebut belum dapat terselesaikan.
Untuk itu, berdoalah untuk memohon petunjuk kepada Tuhan, agar saat kita mencoba menyelesaikan masalah, kita benar-benar mendapatkan solusi yang memuaskan.
Diceritakan oleh Wifqi (www.wifqimedia.com)
Posting Komentar